Resume Pembelajaran Daring


Resume “Langkah-Langkah Menulis Buku"

Pemateri : Akbar Zainudin


Resume, Tanggal 5 April 2020

Uri Sahuri, S.Pd.
NIB : G8-131
SDN Jatimulya I Majalengka Jawa Barat

Diawali dengan perkenalan dari Nara Sumber
“Saya Akbar Zainudin, Penulis buku Man Jadda Wajada. Alhamdulillah, berkat Man Jadda Wajada ini saya bisa keliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu yang belum; PAPUA. Mudah-mudahan setelah lebaran bisa ke Papua. Siapa tahu ada orang PGRI Papua di sini. Saya menulis sejak SMA saat saya di Gontor. Dilanjutkan pada saat mahsiswa. Menulis buku pertama tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, baru 13 buku saya tulis. Hampir semua tentang motivasi.”

Materi malam ini adalah tentang “Langkah-Langkah Menulis Buku”

Langkah-langkah menulis buku sudah diringkas dalam “TOJTRP”
1. Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.

2. Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI. Daftar isi adalah yang akan menjadi gambaran besar buku yang kita tulis.
Gunanya outline:
a. Agar tulisan kita terarah.
b. Bisa buat jadwal dan target.
c. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
d. Agar bukunya selesai.

3. Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan. Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
Intinya sebetulnya sama saat membuat sebuah komik, langkahnya adalah :
-Tema
-Tokoh
-Chapter
-Tulis cerita
-Story board
-Gambar
-Lay out
-Colouring
-Revisi
-Penerbit

4. Langkah keempat adalah T. Tuliskan. Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

5. Langkah kelima adalah R,  REVISI. Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa.
a. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
b. Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft selesai, baru direvisi.

6. Langkah keenam adalah  P kirim ke Penerbit. Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?

a. Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.
Apakah pembaca butuh buku kita?
Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?
Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.

b. Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.
Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?
Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.

c. Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku?
Harus punya jawabannya.
Apakah perlu membayar kepada penerbit?
Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

Setelah selesai Materi dilanjutkan tanya jawab, diantaranya:
1. Assalamualaikum pak Akbar. Saya sangat bahagia bisa gabung dengan salah satu penulis best reseller MAN JADA WAJADA. Alhamdulillah, saya sudah nonton video langkah-langkah menulis yg bapak share. Pertanyaan saya, Bagaimana cara membuat tulisan yang menarik? karena saya sudah coba beberapa kali menulis, rasanya sangat sulit pak. Tidak seperti bapak atau om jay yg menulis itu udah ngalirrr. Dan selalu kerenn hasilnya. Jd ngilerrrr..Aam Nurhasanah, Gajrug, Lebak-Banten
Jawaban :  Kalau mau tulisannya menarik, jangan dibuat mendorong. Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus. Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap hari menulis. Kalau saya hitung dari setingkat kelas 2 SMP saya sudah mulai belajar menulis. Jadi, hampir 30 tahun tidak berhenti menulis. Menulis adalah keterampilan. Semakin sering dilatih, akan semakin enak dibaca orang.
Nah, sudah tahu rahasianya kan?
Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit.
Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya naskah buku, tau-tau buku kita terbit.

2. Asslm.. Om jay tanya outline/ struktur daftar isi  untuk naskah fiksi dan non fiksi? Dari   Verdy Probolinggo
Jawaban :   Naskah Non Fiksi:
  1.Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan.
  2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, analisis terhadap peristiwa, How To (Tips and Trick).
  3. Kesimpulan dan Penutup.

Kalau FIKSI;
1. Tokoh
2. Karakter Tiap Tokoh
3. Alur atau plot Cerita
4. Klimaks dan Ending Cerita

3. Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks
Jawaban :
Ini tentang Branding. Kalau saya lebih suka satu tema, biar branding kita jelas.
Boleh 2-3 tema, tetapi yang terkait.
Kalau kita ingin dilihat sebagai ahli pendidikan, menulislah selalu tentang pendidikan. Kalau saya, adalah motivasi dan pengembangan diri, maka hampir semua tulisan saya tentang motivasi dan pengembangan diri.
Saya sebenarnya ada basic tentang agama dan pemasaran. Namun demikian, kalau tidak terkait dengan motivasi dan pengembangan diri, maka saya tidak tuliskan.

4. Setelah saya melihat video bpk Akbar tentang langkah-langkah membuat buku, yaitu TOJTRP, saya sangat terkesan sekali. Selama ini saya kurang menepati jadwal  untuk mulai menulis. Ketika saya mulai menulis, saya selalu teringat pekerjaan lain yang memiliki deadline yang sama. Kendala lain, waktu sudah di depan laptop, perasaan malas itu datang, akhirnya ide tidak dapat keluar. Mohon saran bagaimana menumbuhkan semangat untuk menulis sesuai dengan jadwal yang sudah saya buat. Terima kasih, dari Ibu Nani
Jawaban :
Kalau mau disiplin, dimulai dari pembiasaan. Buat jadwal menulis secara teratur, sekitar 30-60 menit setiap hari.

Kalau saya biasanya menulis sebelum subuh sampai kira-kira jam 5.30 setiap hari. Setelah itu persiapan ke kantor.

Harus ada waktu yang dikorbankan untuk dialokasikan untuk menulis. Kapan saja boleh, bisa pagi, siang, atau malam.
Yang penting, konsisten SETIAP HARI. .

5. Adakah batasan tipis tebalnya suatu buku yg dpt diterbitkan...atau harus berapa judul minimalnya..trims...pak Akbar.
Jawaban :

Biasanya, buku yang diterbitkan sekitar 100 halaman minimal. Rata-rata itu sekitar 200-300 halaman.
Kalau diukur dari karakter, sekitar 40.000-60.000 karakter di komputer.

6. Pertanyaan saya pak.. Apakah satu buku itu boleh beda2 judul.dan apakah judul satu artikel dg judul artikel berikutnya ada hubungannya.?.
Jawaban :  Ada namanya bunga rampai atau antologi tulisan. Ini dalam satu judul bisa berbeda-beda tema.

Kalau saya sarankan, satu buku untuk satu tema. Judulnya bisa berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada satu tema tertentu.
Tujuannya apa, biar pembaca menangkap maksud buku secara keseluruhan.

7. bagaimana menyiasati  dalam mengatur daftar isi dan jadwal yang sudah dituliskan, ternyata di tengah jalan terganggu atau tergoda dengan artikel lain, padahal daftar isi sudah dibuat dan jadwal sudah disusun, mohon jawaban. Dari supyanto no absen no 120.
Jawaban :

Tahan godaan. Perbanyak istighfar biar tidak tergoda.
Kalau sudah punya jadwal, kan kita sudah tahu target menulisnya misalnya satu minggu satu artikel.
Kalau di tengah jalan ada terpikir mau menulis satu artikel yang lain, tidak masalah. Yang penting, jadwal yang sudah kita tuliskan masih bisa kita kejar.

Fokuslah pada target.
Daftar isi itu bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan pemikiran kita. Jadwalnya juga bisa menyesuaikan kalau ada pemikiran lain.
Intinya, boleh menulis tulisan lain asal jadwal yang sudah kita buat tetap bisa kita jalankan.

8. Bagaimana cara membuat judul yg menarik agar pembaca tertarik dan mau membaca.
Jawaban :

Judul yang Menarik
1. Provokatif. Misalnya; Tips Sukses Belajar. Ini terlalu biasa. Buatlah lebih Provokatif.
Misalnya: "Kamu Gagal Terus? Ini Cara Praktis Lulus Ujian"
Dan sebagainya.
2. Jelas, Tegas, dan Sederhana.
3. Kalau Judul Buku, biasanya terdiri dari 3 Kata buat Judul, kalau banyak, untuk sub judul.
MAN JADDA WAJADA:The Art of Excellent Life
Itu contohnya

9. Man Jadda Wa Jadda. Perkenalkan saya HIKMAT BARKAH. Penasaran dengan buku UKTUB Berapa harganya ya?
Saya ingin bertanya dengan materi yang bapak berikan, terkait Penerbit :  
1. Gimana cara kita untuk meyakinkan penerbit agar buku kita bisa d terbitkan pak?
 Apakah bisa kita yg notabene blm punya pnglmn n pnghrgaan dlm mnulis bisa d terima oleh penerbit?
mohon arahannya terima kasih
Assalamua'laikum. wr.wb
Jawaban :

1. Yakinkan buku kita akan laku. Buatlah gambaran siapa yang akan beli buku kita dan berapa banyak yang kira-kira akan terjual.
2. Sodorokan apa yang akan kita lakukan untuk membantu proses pemasaran buku..

10. Selama ini, apakah buku yang pak Akbar kirim ke penerbit selalu diterima dan diterbitkan oleh penerbit? Klo tdk, kira2 apa yg menjadi alasan tertolaknya buku bpk, mohon pencerahannya.
Jawaban :

Saya pernah ditolak di salah satu penerbit karena naskahnya kurang lengkap. Setelah saya lengkapi, saya kirim ke penerbit lain, akhirnya diterima.
Setelah buku saya diterbitkan Gramedia, hampir semua penerbit lain menerima naskah buku saya, bahkan mereka yang meminta untuk dituliskan.
Karena standar penerbitan di Indonesia memang Gramedia Grup.
Susah? InsyaAllah kalau tulisan kita bagus, akan diterima.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Resume “Dasar Menulis: Kata, Kalimat, dan Paragraf”

Menerbitkan Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas