RESUME DARING


MENULIS MOMEN SPESIAL KALA MENGAJAR DI KELAS 

Resume Daring Tanggal 3 April 2020

Uri Sahuri, S.Pd.
NIB : G8-131
SDN Jatimulya I Majalengka Jawa Barat

Oleh : Bapak MUnif Chatib
DOsen Unusa Surabaya
CEO Next Edu KOnsultan Pendidikan
Direktur sekolah model School Of Human CIbubur
Pengembang Multiple Intelegences Research

Seperti biasa om jay membuka kelas menulis gelombang ke 8 dengan menyapa dan mengunci WA agar pembelajaran berjalan lancar .
Nara sumber mengirimkan video  menulis momen spesial yang berdurasi 13 menit dan mengirimkan artikel yang berjudul 80 menit dikelas neraka .

Berikut Resume Materi tentang Menulis Momen Spesial:

Momen special adalah kejadian khusus yang terjadi dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Momen special memepunyai  potensi jangka panjang tak bisa dilupakan sepanjang hidup
Momen special meliputi :
1.   Perubahan motivasi (semula tidak berminat menjadi berminat)
2.   Perubahan kemampuan ( awalnya tidak mampu menjadi mampu)
3.   Perubahan sikap( awalnya tidak rajin menjadi rajin)
Syaratnya kita harus  peka dalam mengajar
 Kita mengajar melalui 3 tahapan
-          Pembukaaan
-          Isi
-          Penutup

Mengapa moment special harus ditulis?
Momen special masuk memory jangka panjang
Mengapa moment special ini harus ditulis ?
1.   Pembaca tak akan lupa seumur hidup
2.   Potensi menjadi tulisan yang dibaca dan dikenang, dishare dan dicari.
3.   Mudah ditulis artikel bebas tidak ketat aturan seperti ilmiah
Mengapa moment special masuk memory jangka panjang ?
Ada 5 pintu yang masuk memory jangka panjang
1.   Pengelaman pertama dengan siswa (Fist experience)
2.   Relevan (kejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi)
3.   Yang diulang-ulang (reheancian)
4.   Ada memory yang diaduk-aduk ( sedih, bahagia (emotional)
5.  Mengajar ada unsur bertahan dalam hidup.keselamatan dalam hidup.atau kejadian yang tidak normal dari biasanya. (Survival).

Adapun tahapan menulis special moment
1.   Catat /rekam kejadian moment special. Jangan ditunda
2.   Elaborasi. Mencari data
3.   Menulis dalam bentuk artikel bebas.

Di akhir pertemuan saya mengajukan pertanyaan yang sedikit merupakan curhatan dan mencari pencerahan dari nara sumber yang sudah sangat berpengalaman dalam dunia penddikan:
Assalamualaikum. Setelah membaca spesial moment Pak Munif yang berjudul "80 Menit di Kelas Neraka". Saya tertarik sekali dengan teknik pembelajaran untuk mengembalikan marwah seorang guru dihadapan para siswanya. Hal ini terjadi di sekolah kami, salah seorang wali kelas di sekolah saya mengeluh karena sikap dari anak-anak dikelasnya bisa dikatakan nakal bahkan tidak mau belajar dengan guru tersebut. Hanya sebagian dari siswa yang mau belajar, yaitu siswa perempuan saja yang masih mau belajar dengan baik, siswa yang laki-lakinya belajar semaunya saja, di waktu jam belajar mereka keluar masuk kelas dengan seenaknya. Singkat kata hubungan emosional guru dengan siswa tidak terjalin baik. Siswa tidak semangat belajar bahkan tidak mau belajar dengan alasan tidak suka sama perangai dan sikap gurunya, yang kata anak-anak guru tersebut galak. Yang akan saya tanyakan, bagaimana sikap saya sebagai kepala sekolah untuk bisa mengembalikan situasi dan hubungan siswa dengan gurunya tersebut akan terjalin baik dan siswa mau belajar dengan guru tersebut, serta bisa merubah mind set siswa yang sudah tertanam terhadap guru tersebut sebagai guru galak? Apakah saya coba dengan teknik yang telah dilakukan oleh Pak Munif Chotib, dan saya bertindak sebagai guru di depan kelas tersebut? Dan apakah guru tersebut dihadirkan di kelas tersebut atau tidak perlu dihadirkan di kelas? ataukah ada solusi lain untuk mencari jalan keluar untuk situasi yang terjadi di sekolah saya tersebut? Mohon pencerahannya dari Pak Munif Chotib dan Om Jay, terimakasih......
Namun karena waktunya sudah terlalu larut, pertanyaan saya belum mendapat tanggapan dari Nara Sumber.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Resume “Dasar Menulis: Kata, Kalimat, dan Paragraf”

Menerbitkan Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas